Ada yang tahu, cuplikan film Harry Potter, dimana Ronald Weasly sewot karena menganggap dirinya hanyalah teman/pemanis bagi si Harry Potter yang terkenal? Well, mungkin Ron sedang kesal saja, jadi terlontarlah kata-kata itu. Namun salah satu hal terbaik dalam hidup adalah memiliki teman perjalanan yang dapat dijadikan panutan. Nah special guest kali ini, Mas Akhmad Fauzi merupakan ‘teman perjalanan’ Pak I Gede Sujana Eka Putra dari MDPI. Meski lebih tepat dikatakan juniornya Pak Sujana, ungkapnya dengan rendah hati. Diakui mas Akhmad, Bersama dengan Pak Sujana, banyak pembelajaran yang bisa Ia ambil. See, menjadi teman perjalanan banyak sekali manfaatnya kan?
Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
Memiliki nama lengkap Akhmad Fauzi, beliau saat ini berdomisili di Pemogan, Denpasar Selatan. Tapi mas Akhmad ini perantauan lho dari Bekasi, wah seru ya merantau ke Pulau Dewata. Siapa yang tidak kenal dengan keindahan tersebut? Jangankan warga Indonesia, turis mancanegara juga mengakui keindahan pulau ini, makanya banyak yang menjadikan pulau ini sebagai destinasi wisata/berlibur.
Kembali ke mas Akhmad, meski perantauan di Denpasar, namun Pendidikan sekolah menengahnya diselesaikan disana. Usut punya usut, ternyata mas Akhmad lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Rekayasa Perangkat Lunak. Beliau menuturkan, pada saat itu kejuruan RPL masih sangat jarang.
Tak puas jika belajar hanya sampai sekolah kejuruan, mas Akhmad melanjutkan Pendidikan Sarjana pada jurusan Sistem Informasi. Mengantongi title sarjana, memantapkan langkah mas Akhmad untuk segera menapaki dunia pasca kampus, yaitu bekerja.
Membersamai di MDPI
Tiga tahun setelah kelulusannya, saat ini mas Akhmad menempati posisi Junior Software Developer dibawah arahan Pak Sujana. Perjalanan karir mas Akhmad tidak selalu mulus, sebelum menempati posisi saat ini, beliau pernah bekerja di dua instansi yang berbeda. Selain bekerja beliau juga aktif mengikuti mailing list/milis untuk mendapatkan informasi. Termasuk posisinya saat ini, ia ketahui melalui job posting di milis.
Sibuk bekerja di Masyarakat Dan Perikanan Indonesia/ MDPI, tak membuat mas Akhmad acuh terhadap kompetisi internasional bidang perikanan yang ia tekuni saat ini. Bersama dengan Pak Sujana, mas Akhmad membuat aplikasi website dengan nama traceability. Menjagokan webnya dalam ajang tersebut, membuatnya menempati posisi Juara II, satu langkah didepan Amerika yang juga berhasil mendapat Juara III, pencapaian yang sangat membanggakan ya. Diakui, memang teknologi yang berkembang saat ini sudah mengarah kepada Artificial Intelligence. Seperti India yang telah menerapkannya, dan menyabet Juara I.
Meski sudah pernah memenangkan ajang internasional, tak membuat mas Akhmad berpuas diri. Kini ia turut belajar android intermediate di Rumah Coding. Semua ini dilakukan agar dapat menyempurnakan system website dan android, yang pada pada pelaksanaannya mempermudah user menginput data hingga menghasilkan dokumentasi perikanan yang efektif dan efisien. Karena tujuan teknologi, salah satunya tentu untuk memudahkan pekerjaan manusia, bukan?
Mari kita doakan semoga kerja keras mas Akhmad dan Tim dapat segera terwujud, agar semakin banyak nelayan kecil yang terbantu dan berdaya dan sejahtera di negerinya sendiri. Jangan lupa, kerja keras yang kita lakukan, dengan membantu kehidupan orang banyak tentu akan dihitung sebagai amal kebaikan.