Menjadi Web Developer ?

Menjadi Web Developer ?

Halo Sobat Rumah Coding,

mungkin diantara kalian ada yang sudah memulai karir sebagai web developer atau bahkan ada yang masih berusaha untuk menjadi web developer. Sesuai dengan judul artikel kali ini…kali ini kita akan membahas terkait web developer atau programmer di bidang pembuatan web.

kita akan membahas klasifikasi dan penjabaran dari Frontend, Backend dan Fullstack pada web developer. jadi simak terus artikelnya ya.

Frontend vs Backend vs Fullstack

Frontend web developer adalah mereka yang mendesain dan membangun antarmuka web. Apa yang kita lihat disebuah halaman web merupakan buah kerja dari seorang frontend web developer.

Backend web developer merupakan kebalikan dari frontend web developer, mereka adalah orang-orang yang membuat teks yang kita masukkan di layar chat dapat terkirim ke akun tujuan, menyimpan data akun biodata, dll.

Bagaimana dengan fullstack web developer?

Fullstack web developer merupakan mereka yang memiliki keahlian untuk mengerjakan apa yang frontend dan backend web developer dapat lakukan. Menjadi seorang fullstack web developer tidaklah mudah karena kita harus menguasai frontend dan backend secara bersamaan.

Frontend Web Developer

Semua dimulai dengan menjadi frontend web developer.

Untuk dapat menjadi frontend web developer, pertama kita harus menguasai Hypertext Markup Language (HTML), kemudian Cascading Style Sheets (CSS), dan JavaScript.

Hypertext Markup Language (HTML)

HTML merupakan bahasa skrip yang menyusun konten-konten yang dapat kita lihat di web. Dengan HTML kita dapat menentukan bagian mana dari web yang dibangun untuk menjadi judul halaman, paragraf, gambar, navigasi, dll.

HTML tidak dapat bekerja sendiri. Dengan HTML kita hanya dapat membuat halaman web yang sangat sederhana dan mungkin kurang menarik bagi banyak orang. Oleh karena itu kita membutuhkan CSS alias Cascading Style Sheets.

Cascading Style Sheets (CSS)

CSS diciptakan untuk melengkapi HTML. CSS dapat kita gunakan untuk memperindah tampilan dengan cara menentukan posisi tiap elemen, memberikan warna, menyesuaikan tampilan dengan ukuran layar, dll.

Javascript

Javascript merupakan bahasa pemrograman yang wajib dipelajari oleh semua web developer. Teknologi ini yang dapat membuat halaman web kita makin interaktif. Dengan Javascript kita dapat memberikan konten baru ke user tanpa harus me-refresh yang sedang dibuka. Infinite scroll dan drag and drop dapat kita program menggunakan Javascript.

Backend Web Developer

Seindah apapun sebuah halaman web, apabila tidak berfungsi maka akan percuma. Backend berkewajiban untuk melakukan perhitungan, memproses form pendaftaran, menyimpan data pengguna, dan lain sebagainya. Kode penyusun backend berjalan diserver, komputer khusus yang didesain untuk melayani permintaan pengguna.

Ada banyak teknologi backend yang dapat kita gunakan seperti PHP, Python, Node.js dan beberapa bahasa lainnya.

PHP

PHP Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan teknologi yang paling populer untuk backend web. Menurut w3techs.com, PHP digunakan oleh 82.3% website yang menggunakan teknologi backend. Sumber belajar yang berlimpah dalam bentuk buku, video tutorial, serta pelatihan-pelatihan yang dapat diperoleh dengan harga yang tidak mahal turut mendorong kepopuleran PHP. Grup PHP Indonesia di facebook merupakan grup pemrograman terbesar di Indonesia.

Python

Python merupakan general purpose programming language yang artinya Ia dapat digunakan untuk hampir semua jenis kebutuhan termasuk backend programming. Sintaks yang relatif mudah dipelajari dan dibaca, membuatnya menjadi bahasa pemrograman yang digunakan oleh kampus-kampus Negeri Paman Sam. Kita dapat menggunakan Python murni atau menggunakan framework Python khusus untuk web seperti Django, Flask, Bottle, dkk.

Node.js

Node.js merupakan teknologi backend yang relatif baru karena pertama kali dirilis pada tahun 2009 oleh Ryan Dahl. Teknologi ini memperoleh ketenaran dengan sangat cepat karena memungkinkan semua orang untuk membuat backend menggunakan JavaScript.

Sebelum kemunculan Node.js Javascript dipercaya hanya dapat dijalankan dari sisi pengguna (frontend) saja. Sehingga, banyak orang yang memutuskan untuk menjadi frontend web developer karena tidak mau mempelajari bahasa baru untuk membangun backend. Berkat Node.js kini banyak frontend web developer yang juga membangun backend dengan Javascript.

SQL

Structured Query Language (SQL) merupakan contoh teknologi penyimpanan data yang paling populer. SQL menyimpan datanya dalam bentuk tabel dan kolom dan menggunakan bahasa khusus untuk melakukan create (membuat data baru), read (membaca data), update (memperbarui data yang telah ada), dan delete (menghapus data).

Fullstack Web Developer

Untuk dapat menjadi seorang fullstack web developer kita harus menguasai teknologi frontend dan backend secara bersamaan. Hal ini tentu tidak mudah dan membutuhkan waktu yang juga tidak sebentar. Oleh karena itu, sebelum kemunculan Node.js banyak orang yang mengkhususkan diri di salah satu bidang saja. Namun, sejak Node.js diperkenalkan banyak frontend web developer yang juga mengerjakan backendnnya karena menggunakan bahasa Javascript.

Demikian pembahasan kita tentang web developer, semoga menambah wawasan kalian terutama buat yang baru ingin memulai untuk fokus ke web developer, sampai bertemu di artikel selanjutnya

Pengertian, Fungsi dan Jenis Bahasa Pemrograman

Pengertian, Fungsi dan Jenis Bahasa Pemrograman

Halo sobat Rumah Coding,

Bahasa pemrograman adalah senjata utama membangun berbagai sistem. Contohnya, website, aplikasi, sistem operasi, dan perangkat teknologi lainnya.

Di artikel kali ini, Kalian akan memahami  apa itu bahasa pemrograman beserta dengan fungsi dan jenisnya. jadi simak terus artikelnya sampai selesai ya.

Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan oleh programmer untuk memberikan instruksi kepada komputer. Itulah kenapa bahasa pemrograman tersusun dari sintaks yang merupakan perintah komputer untuk menjalankan suatu program.

Perintah tersebut akan diterjemahkan menjadi logika yang dimengerti komputer. Dengan begitu, tidak heran kalau bahasa pemograman sering disebut sebagai bahasa komputer.

Hasil akhir dari penggunaan bahasa pemrograman adalah sistem operasi, aplikasi desktop, website, aplikasi mobile, bahkan berbagai perangkat teknologi yang biasa Anda operasikan sehari-hari.

Maka, bisa dipahami bahwa bahasa pemrograman adalah bagian dari sistem development.

Fungsi Bahasa Pemrograman

  1. Media Komunikasi antara Programmer dan Komputer

Fungsi pertama bahasa pemrograman adalah sebagai jembatan komunikasi antara programmer dan komputer. Ini sesuai dengan fungsi bahasa itu sendiri, yakni alat komunikasi yang dipahami oleh penuturnya.

Sayangnya, bahasa yang dipahami komputer berbeda dengan bahasa manusia. Maka dari itu, perintah bahasa pemrograman yang ditulis programmer harus diterjemahkan terlebih dahulu, agar bisa dimengerti komputer.

Untuk menerjemahkan bahasa pemograman ke bahasa komputer, ada dua metode yang biasa digunakan, yaitu:

Metode Compiler

Compiler adalah tools untuk memindai seluruh perintah bahasa pemrograman, lalu mengubahnya menjadi sebuah paket file baru. Paket file ini berisikan kode mesin yang dapat dibaca komputer atau perangkat lain.

Kemudian, komputer dapat mengeksekusi perintah bahasa pemrograman setiap kali pengguna menjalankan paket file tersebut. Oh ya, ekstensi paket file ini bisa berbeda, sesuai dengan perangkat yang akan menjalankan program.

Misalnya, .EXE untuk perangkat berbasis Windows, .APK untuk Android, atau .APP untuk iOS. Sementara, bahasa pemograman yang tercatat menggunakan Compiler antara lain C, C++, C#, Java, Kotlin, dan Swift.

Metode Interpreter

Interpreter adalah tools untuk mengubah perintah bahasa program menjadi kode mesin, tanpa menghasilkan paket file baru. Caranya dengan menerjemahkan perintah tersebut sebaris demi sebaris, saat program dijalankan.

Contoh tools yang lazim dipakai sebagai Interpreter adalah web browser. Oleh sebab itu, Interpreter sering digunakan oleh bahasa pemrograman spesialis website, seperti JavaScript, Ruby, dan PHP.

  1. Tools untuk Mengembangkan Sistem dan Program

Fungsi kedua bahasa pemrograman adalah sebagai tools untuk mengembangkan sistem dan program. Cara kerjanya, programmer akan menulis kode program (coding) yang kemudian diubah menjadi kode mesin.

Hasil akhir dari kode mesin tersebut adalah jutaan sistem operasi, website, games, dan aplikasi yang ada saat ini. Bahkan, perangkat berlabel ‘smart’ milik kalian juga dapat berfungsi karena adanya kode program di dalamnya.

Jenis-jenis Bahasa Pemrograman

  1. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah

Bahasa tingkat rendah adalah jenis bahasa pemrograman yang paling dekat hubungannya dengan logika komputer. Bahasa jenis ini  bisa dijalankan di komputer tanpa perlu diterjemahkan terlebih dahulu dengan Compiler atau Interpreter.

Bahasa pemrograman tingkat rendah dibagi lagi menjadi dua, yaitu:

Bahasa Mesin

Bahasa mesin adalah bahasa asli yang dipahami komputer. Bahasa ini juga dikenal sebagai kode mesin atau kode objek. Umumnya, bahasa mesin ditampilkan dalam kode biner (0 dan 1).

Oleh karena itu, bahasa mesin cenderung sulit dipahami oleh manusia. Namun positifnya, program yang ditulis dengan bahasa mesin punya kinerja yang sangat gesit, karena tidak perlu diterjemahkan lagi.

Oh ya, bahasa mesin juga merupakan hasil akhir dari proses penerjemahan bahasa tingkat tinggi yang dilakukan oleh Compiler atau Interpreter.

Bahasa Assembly

Bahasa Assembly atau bahasa rakitan adalah jenis bahasa pemrograman tingkat rendah untuk membangun sistem yang berhubungan langsung dengan perangkat keras. Contohnya untuk membuat sistem operasi atau driver.

Bahasa Assembly memanfaatkan mnemonik, atau singkatan kata-kata dalam bahasa Inggris untuk membentuk perintah tertentu. Karenanya, bahasa ini perlu dikonversi lagi menjadi bahasa mesin.

Proses penerjemahan ini dilakukan sebuah tools bernama Assembler. Meski harus diterjemahkan dulu, performa program berbahasa Assembly terbilang cepat. Sebab, ia tidak membutuhkan banyak memori ketika dijalankan.

  1. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah

Bahasa tingkat menengah adalah jenis bahasa pemrograman yang menjadi penghubung antara bahasa tingkat rendah dan bahasa tingkat tinggi. Makanya, bahasa ini sering disebut dengan pseudo-language atau bahasa semu.

Sebagai bahasa penghubung, jenis bahasa pemrograman tingkat menengah menggunakan perintah yang mendekati bahasa manusia, sehingga mudah dipahami. Di sisi lain, kompleksitasnya lumayan tinggi, mendekati bahasa Assembly.

Oleh sebab itu, bahasa tingkat menengah juga sering dipakai untuk membangun sistem operasi. Bahkan, ia biasa digunakan untuk membuat program yang dapat mengelola program lain, seperti Terminal.

Beberapa contoh dari bahasa tingkat menengah antara lain bahasa C, C++, dan C#.

  1. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi

Bahasa tingkat tinggi adalah jenis bahasa pemrograman dengan perintah yang menyerupai bahasa manusia. Dengan kata lain, perintah tersebut sangat mudah ditulis, dibaca, dan dikelola untuk keperluan lebih lanjut.

Maka dari itu, bahasa tingkat tinggi sangat direkomendasikan bagi kalian yang baru belajar pemrograman. Mengingat, tingkat kesulitannya relatif lebih rendah dibanding dua jenis bahasa pemrograman yang telah disebutkan sebelumnya.

Terlepas dari itu, bahasa tingkat tinggi sering dimanfaatkan untuk membangun website dan aplikasi. Bahkan, hampir semua website dan aplikasi yang Anda install dibuat menggunakan bahasa tingkat tinggi.

Seperti yang sudah dibahas, jenis bahasa pemrograman tingkat tinggi perlu diterjemahkan dulu menjadi kode mesin. Tapi untungnya, setiap bahasa sudah mengikutsertakan Compiler atau Interpreternya masing-masing, sehingga nyaman digunakan.

Bahasa tingkat tinggi masih dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:

Pemrograman Berorientasi Prosedural (Procedural Oriented Programming)

Pemrograman berorientasi prosedural adalah jenis bahasa pemrograman yang membagi perintah program menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Nantinya, bagian tersebut akan diurutkan secara sistematis.

Jika sudah, komputer akan melaksanakan perintah sesuai dengan urutan yang sudah ditetapkan.

Kelebihannya, programmer akan lebih mudah memahami alur program. Namun kekurangannya, akan lebih sulit memodifikasi satu bagian program tanpa mempengaruhi bagian yang lainnya.

Contoh bahasa pemrograman berorientasi prosedural adalah Pascal, Basic, dan FORTRAN.

Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming)

Pemrograman berorientasi objek adalah jenis bahasa pemrograman yang mengelola perintah program menjadi objek-objek tertentu. Masing-masing objek akan memiliki karakteristiknya tersendiri.

Kemudian, komputer akan mengeksekusi perintah yang diberikan sesuai dengan karakteristik masing-masing objek.

Keuntungan dari pemrograman berorientasi objek adalah kemudahan dari segi modifikasi, tanpa menyebabkan error di bagian program lain. Kekurangannya, program jadi lebih sulit dipahami alurnya.

Contoh bahasa pemrograman berorientasi objek antara lain Java, PHP, Python, dan Ruby.

Kesimpulan

Kalian telah belajar apa itu bahasa pemrograman, fungsi, dan beberapa jenisnya.

Bagi Anda yang ingin terjun sebagai programmer, kalian bisa memilih satu bahasa pemograman untuk dipelajari. Yang jelas, pilihlah bahasa yang sesuai dengan minat dan tujuan pengembangan aplikasi kalian.

Satu hal lagi untuk diingat, dunia programming itu luas dan perkembangannya terbilang cepat. Maka dari itu, kalian harus selalu mengikuti tren terkini di dunia programming.

Demikian artikel kali ini, semoga menambah wawasan kalian ya, sampai bertemu di artikel selanjutnya.

Programming itu apa sih ?

Programming itu apa sih ?

Halo sobat Rumah Coding,

Tahukah kalian bahwa saat ini programming adalah salah satu bidang yang paling banyak diminati di Indonesia? 

Nah, di artikel ini kita akan mengenal apa itu programming. Mulai dari pengertian programming sampai bahasa pemrograman yang bisa Anda pelajari. 

jadi buat kalian yang belum tahu tentang programming, simak terus artikel ini ya,

Pengertian Programming

Programming adalah sebuah proses untuk membuat program di komputer. Program yang dimaksud bisa berupa software, website, aplikasi, dan masih banyak lagi. 

Orang yang melakukan programming disebut programmer. Nah, saat melakukan programming, seorang programmer perlu menggunakan bahasa pemrograman untuk membentuk instruksi tertentu. 

Nantinya, instruksi ini akan diterjemahkan menjadi logika yang dipahami perangkat komputer. Lalu, komputer akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan instruksi yang diberikan.

Sekarang mungkin kalian bertanya-tanya, lalu apa bedanya programming dengan coding?

Coding adalah salah satu aktivitas dalam melakukan programming. Yaitu, proses penulisan kode-kode untuk membuat suatu instruksi, sedangkan, programming adalah keseluruhan proses membuat program mulai dari analisis, coding, sampai dengan uji coba program yang dibuat. 

Bahasa Pemrograman untuk Programming

Penasaran bahasa pemrograman yang bisa kalian pelajari? Mari lihat beberapa contohnya di bawah ini.

  • JavaScript adalah bahasa yang dipakai untuk mengembangkan website dari segi klien (client side). JavaScript dipakai untuk membangun website dinamis, pengembangan server, aplikasi mobile, animasi, game, dan masih banyak lagi.
  • Bahasa pemrograman Python bahasa open source populer yang cukup mudah dipahami pemula. Python digunakan untuk membangun Machine Learning, Artificial Intelligence, Big Data, dan Robotika.
  • Java adalah bahasa pemrograman multiplatform dilengkapi performa stabil serta keamanan terjamin. Java banyak dimanfaatkan untuk membangun sistem informasi perbankan, retail, dan pemerintahan.
  • PHP adalah bahasa yang kompatibel dengan bahasa lain seperti JavaScript, HTML, CSS, bahkan SQL. PHP paling sering digunakan untuk membangun website dan aplikasi berbasis web.
  • Kotlin adalah bahasa multiplatform dan open source yang dipakai untuk membangun aplikasi Android.

Itulah beberapa bahasa pemrograman yang bisa Anda pelajari. Melihat berbagai keuntungan dan banyaknya bahasa yang bisa dipelajari, programming adalah pilihan bidang pekerjaan menarik yang bisa Anda pertimbangkan.  

Kesimpulan

Jadi, pengertian programming adalah proses membangun sebuah program dengan bahasa pemrograman yang sesuai dengan jenis program yang akan dikembangkan.

Kalau kalian tertarik menggeluti bidang programming, kalian bisa mulai mempelajari bahasa-bahasa pemrograman yang sudah dibahas di atas. Nantinya, jika sudah andal membuat program yang baik, jangan lupa tampilkan karya kalian di portofolio secara online supaya bisa diakses calon klien potensial. 

Demikian pembahasan kita tentang programming, semoga menambah wawasan kalian, sampai bertemu di artikel selanjutnya

Laravel vs Codeigniter, Mana Framework PHP Terbaik ?

Laravel vs Codeigniter, Mana Framework PHP Terbaik ?

Halo sobat Rumah Coding,

Dalam dunia web development, Laravel vs Codeigniter merupakan sebuah hal yang kerap kali diperdebatkan. Terutama di era modern ini, di mana framework PHP menjadi pilihan utama untuk keperluan pengembangan situs web perusahaan. Bahkan, kini juga semakin banyak developer yang membutuhkan framework mumpuni untuk kebutuhan proyeknya.

berikut kami akan paparkan perbandingan serta kekurangan dan kelebihan framework Laravel dan Codeigniter.

Mengenal Laravel dan Codeigniter

Sebelum mengulas kekurangan dan kelebihan Laravel vs Codeigniter, kita harus mengenal kedua framework tersebut terlebih dahulu.

Laravel adalah framework PHP bersifat open source yang dapat digunakan secara cuma-cuma. Ia menyediakan seperangkat alat dan sumber daya untuk membangun aplikasi PHP modern. 

Dengan ekosistem lengkap yang memanfaatkan fitur bawaannya, popularitas Laravel telah tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Banyak developer yang mengadopsinya sebagai framework pilihan mereka untuk proses development yang sederhana.

Di sisi lain, Codeigniter merupakan sebuah framework untuk developer yang hendak membangun situs web menggunakan bahasa pemrograman PHP. 

Tujuan perangkat ini adalah untuk membantu developer mengembangkan proyek dengan lebih cepat.

Ia menyediakan kumpulan pustaka yang kaya untuk tugas-tugas yang umumnya sulit dieksekusi, tampilan UI yang sederhana, dan struktur aplikasi yang mudah untuk diakses.

Codeigniter mempersiapkan semua fitur tersebut agar penggunanya mampu menyelesaikan proses development dengan cepat.

Laravel vs Codeigniter

Setelah mengenal kedua framework tersebut, saatnya kita ulas perbandingan antara Laravel vs Codeigniter.

Kelebihan dan Kekurangan Laravel

Salah satu kelebihan utama Laravel adalah tools yang sudah mereka siapkan dalam aplikasi.

Tools ini dianggap mampu memfasilitasi tugas-tugas umum yang diperlukan untuk membangun situs web dengan menawarkan paket siap pakai untuk keperluan otentikasi pengguna dan menguji API.

Tak hanya itu, framework satu ini menggunakan mesin templating yang dikenal sebagai Blade.

Mesin satu ini menawarkan kemampuan luar biasa untuk memformat data dan membuat tata letak situs web yang kompleks dengan sistem navigasi yang mudah.

Blade juga memungkinkan penambahan modul dan fitur baru tanpa membuat perubahan apa pun pada inti situs web.

Kelebihan lain Laravel adalah komunitas penggunanya yang luas. Framework ini memiliki jumlah pengguna terbanyak di seluruh dunia.

Maka dari itu, setiap kali merasa kesulitan, kamu bisa tanyakan solusinya secara langsung pada komunitas pengguna Laravel.

Nah, untuk kekurangan Laravel sendiri terletak pada jumlah solusi yang diberikan oleh built in library mereka.

Hal inilah bahkan yang memulai perdebatan Laravel vs Codeigniter yang terkenal akan built in library-nya.

Selain itu, Laravel memiliki fitur yang dianggap lightweight. 

Meskipun bukan masalah besar, fitur lightweight dapat menyebabkan penurunan performa seiring bertambahnya data congestion.

Kelebihan dan kekurangan Codeigniter

Jika membahas Codeigniter, satu hal yang perlu diapresiasi dari framework tersebut adalah keamanannya.

Codeigniter menyediakan kustomisasi aplikasi yang dapat membantu memperkuat keamanan.

Framework ini membuat proses pembangunan protokol keamanan menjadi lebih mudah.

Selain itu, perbedaan Laravel vs Codeigniter adalah bahwa Codeigniter memiliki foot print yang kecil.

Keunggulan satu ini membuat Codeigniter lebih cepat daripada framework PHP lainnya.

Meskipun demikian, Codeigniter tak lepas dari beberapa kekurangan. Salah satunya adalah tidak mendukung pemisahan kode modular secara default

Hasilnya, developer harus meluangkan waktu dan upaya lebih untuk memelihara atau memperbarui kode.

Selain itu, kekurangan lain dari Codeigniter adalah minimnya pembaruan versi.

Hasilnya, development dan pertumbuhan menjadi stagnan sehingga mengakibatkan versi situs menjadi tidak sinkron.

Kesimpulan

Kita dapat mengatakan bahwa kedua framework PHP ini memiliki relevansi dan manfaatnya masing-masing. 

Kinerjanya akan sangat bergantung pada kebutuhan proyek development-mu.

Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa Laravel memiliki sedikit keunggulan dibandingkan CodeIgniter karena fitur-fiturnya yang lebih lengkap dan canggih.

Bagaimana? Sudah tahu ingin menggunakan framework yang mana?

Demikian artikel kali ini, semoga menambah wawasan kalian dan sampai bertemu di artikel selanjutnya

Bagaimana Membuat Software yang Baik?

Bagaimana Membuat Software yang Baik?

Halo teman Rumah Coding,

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang proses membuat software. Pernahkah kalian berpikir bagaimana sih membuat software itu? tahapannya apa saja ? apalagi untuk yang baru belajar atau baru memulai untuk tahap pembelajaran tingkat lanjut.

Untuk membuat sebuah software, memang tidaklah mudah. Perlu melewati beberapa tahapan untuk membuat software yang siap digunakan oleh banyak orang. Oleh karena itu, dalam pembuatannya diperlukan analisis yang baik dari segi sistem, struktur data, serta user requirement

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh programmer dalam membuat software, baik itu programmer pemula maupun profesional. Apa saja tahapan yang dibutuhkan untuk membuat software yang baik. Simak terus sampai selesai ya!

Bagian Software

Membuat sebuah software adalah hal yang sudah biasa dilakukan oleh para programmer. Dalam pembuatannya, sebuah software yang sederhana pasti memiliki tiga bagian inti yaitu:

  • Input – memasukan data.
  • Proses – mengolah input.
  • Output – keluaran dari program, kebutuhan yang diharapkan.

Tahap Membuat Software

Setelah mengetahui bagian software, sekarang kita masuk ke tahap-tahap yang harus dilakukan dalam membuat sebuah software. Berikut ini adalah tahap-tahapnya:

  • Analisis kebutuhan (requirement analysis)
    Tahap pertama adalah analisa kebutuhan. Pada tahap ini dilakukan proses pendefinisian masalah. Tujuannya untuk mengetahui permasalahan apa saja yang mungkin terjadi dalam sistem, serta mengetahui program seperti apa yang pengguna inginkan. Selain itu, pada tahap ini dilakukan juga analisis kebutuhan dari pengguna. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni cara observasi, melakukan wawancara, atau mengumpulkan sampel.
  • Perencanaan (planning)
    Selanjutnya adalah tahap perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mengefisienkan waktu pembuatan software. Bentuk dari perencanaan dapat berupa penyusunan jadwal kerja, pembagian tugas, atau juga dapat berupa algoritma dari program yang akan dibuat.
  • Pembuatan Desain
    Seorang UI dan UX designer berperan sangat penting dalam tahap ini. Keduanya berkolaborasi untuk membuat dan merancang desain dari software berdasarkan hasil dari analisis kebutuhan pengguna. Desain tersebut dapat berbentuk flowchart atau prototype yang nantinya diserahkan kepada programmer untuk dibuat menjadi sebuah program atau software.
  • Implementasi
    Selanjutnya adalah tahap implementasi. Tahap ini mencakup penulisan kode program yang dilakukan oleh developer. Kode tersebut ditulis berdasarkan desain yang telah dibuat sebelumnya.
  • Dokumentasi
    Pada tahap dokumentasi ini dilakukan setelah tahap implementasi selesai. Dokumentasi berfungsi sebagai panduan untuk proses mengembangkan software dan dapat digunakan sebagai alat untuk menjelaskan software kepada client atau tim lain. Dalam pembuatan software ada dua jenis dokumentasi, yaitu:
    • Dokumentasi Produk
      Dokumentasi yang digunakan untuk menjelaskan software yang sedang dikembangkan.
    • Dokumentasi Proses
      Dokumentasi yang digunakan untuk membuat proses pengembangan software menjadi lebih transparan serta lebih mudah untuk dikelola.
  • Testing
    Berikutnya adalah tahap testing. Testing adalah tahap di mana software yang sudah dibuat akan diuji coba dan dievaluasi. Pengujian dapat dilakukan untuk mengukur kualitas software dari segi ketepatan, kelengkapan, kegunaan, kinerja, dan segi fungsional maupun non-fungsionalnya. Ada beberapa pengujian yang dilakukan, yaitu:
    • Unit testing
      Unit testing ini adalah pengujian yang dilakukan untuk setiap unit dan modul yang ada dalam software.
    • Integration testing
      Pengujian yang dilakukan untuk menguji integrasi antara unit-unit atau komponen software yang sudah dikombinasikan. Tujuannya untuk memastikan agar semua komponen dapat berinteraksi dan berjalan dengan baik.
    • Validation testing
      Validation testing dilakukan untuk menguji input ke dalam software. Pengujian pada tahap ini dilakukan untuk memastikan software agar dapat menyelesaikan input dengan baik.
    • System testing
      System testing bertujuan untuk memastikan keseluruhan sistem berfungsi dengan baik, serta memenuhi persyaratan dari pengguna. Testing ini dilakukan pada akhir pembuatan software.
  • Deployment
    Deployment dilakukan setelah seluruh pengujian dilakukan dan software sudah layak untuk diluncurkan dan digunakan.
  • Maintenance & Update
    Pembuatan software tidak berhenti saat software telah selesai dibuat dan diluncurkan. Namun, kita perlu melakukan perawatan dan pembaruan software agar software tetap bisa digunakan dengan baik oleh pengguna.

Jadi, seperti itulah berbagai bagian dan tahap pembuatan software. Dalam pembuatan software ada beberapa tahap atau langkah yang harus dilalui untuk menghasilkan software terbaik.

Demikian artikel kali ini, semoga dapat berguna dan menambah wawasan kamu. sampai bertemu di artikel selanjutnya.

Apa Itu Debugging ?

Apa Itu Debugging ?

Halo teman Rumah Coding,

Untuk anda yang ingin menjadi seorang developer atau sudah menjadi developer, mungkin anda tidak akan asing dengan istilah debuggingApa itu debugging? Debugging berasal dari kata “bug” yang berarti serangga. Debugging merupakan proses menghapus bug dalam sebuah program.

Pada artikel kali ini kita akan membahas pengertian, pentingnya debugging, hingga langkah-langkah melakukan debugging. Jadi, simak terus ya.

Apa itu Debugging?

Debugging adalah proses untuk mencari dan menghapus suatu bug dalam sebuah program atau sistem. Yang dimaksud bug adalah suatu eror atau cacat yang dapat menyebabkan program atau sistem tidak berjalan dengan sempurna.

Biasanya suatu program dibuat dengan penulisan kode yang sangat rumit dan kompleks, sehingga satu kesalahan kecil saja akan berpengaruh besar pada keseluruhan program. Oleh karena itu, debugging sangat penting untuk dilakukan, baik sebelum maupun sesudah perilisan program.

Mengapa Perlu Debugging ?

Debugging sebenarnya adalah hal yang wajib dilakukan oleh para programmer saat membuat sebuah program.

Tujuan utama dari debugging sendiri adalah untuk menghilangkan bug atau masalah yang ada. Debugging ini juga memiliki manfaat lain, berikut ini adalah beberapa di antaranya:

  • Mendeteksi eror lebih cepat.
  • Mempercepat proses perbaikan.
  • Mengurangi resiko program disusupi malware.

Langkah-langkah Melakukan Debugging

Debugging dilakukan oleh seseorang yang disebut debuggerDebugging merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh programmer. Berikut ini langkah-langkah yang dapat anda ikuti untuk melakukan debugging:

  • Melakukan identifikasi error

Hal yang pertama dilakukan adalah mengidentifikasi kesalahan atau error yang terjadi pada program. Hal ini dilakukan agar tidak membuang banyak waktu dan perbaikan tepat sasaran.

  • Menemukan sumber bug

Setelah identifikasi dilakukan dengan baik, selanjutnya adalah menemukan sumber atau lokasi dari kode yang error.

  • Menganalisis bug

Pada tahap ini, debugger harus menganalisis baris kode yang menimbulkan error atau kesalahan. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan apakah bug tersebut akan mempengaruhi fungsi yang lain. Selain itu, analisis ini diperlukan untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah bug.

  • Membuktikan hasil analisis

Setelah analisis selesai, seorang debugger perlu menemukan kemungkinan error yang lain pada program. Tahap ini dapat dilakukan secara otomatis menggunakan automated testing.

  • Memperbaiki bug

Tahap terakhir adalah memperbaiki bug yang sudah ditemukan. Setelah perbaikan selesai, program akan diperiksa kembali untuk memastikan tidak ada error yang terjadi setelah perbaikan.

Bagaimana? Sampai di sini apakah kalian paham pentingnya debugging untuk program yang kita buat? jadi jika kalian ingin menjadi seorang developer, kalian harus mulai mengasah kemampuan analisis debugging program.

Demikian artikel kali ini, semoga dapat berguna dan menambah wawasan kamu. sampai bertemu pada artikel selanjutnya.

Sorting Bubble Sort Pada C++

Sorting Bubble Sort Pada C++

Halo teman Rumah Coding,

kali ini kita akan membahas program bubble sort dengan C++. Mungkin ketika kalian belajar algoritma atau struktur data, teknik pengurutan bubble sort ini akan kalian pelajari. Selain bubble sort masih terdapat banyak jenis pengurutan yang lain seperti insertion sort, selection sort,merge sort dan lainnya. Namun kali ini kita akan bahas tentang bubble sort, jadi simak terus ya.

Pengertian Pengurutan (Sorting)

Pengurutan atau sorting adalah suatu proses penyusunan data yang akan disusun menurut pola/aturan tertentu. Terdapat 2 bentuk pengurutan yang dilakukan yaitu:

  • Pengurutan naik (ascending) mengurutkan data dari nilai yang terkecil atau yang terendah ke nilai yang lebih besar/tinggi.
  • Pengurutan turun (descending) adalah kebalikan dari pengurutan ascending dimana data akan diurutkan dari yang terbesar ke yang terkecil.

Bubble Sort

Metode Bubble sort adalah salah satu jenis algoritma pengurutan yang paling sederhana dan mudah, baik dalam konsep dan penerapannya didalam program. Bubble sort terinspirasi dari namanya ‘gelembung’ dimana berat jenis gelembung lebih kecil dari berat air sehingga akan mengapung diatas permukaan.

Lewat ilustrasi inilah metode bubble sort bekerja.

Algoritma Bubble Sort

Algoritma bubble sort bekerja dengan cara membandingkan data dari elemen data yang pertama dibandingkan tepat pada elemen berikutnya hingga elemen ke-n (n adalah banyaknya jumlah data).

Bila saat dibandingkan terdapat nilai yang lebih kecil dari elemen pertama maka posisinya akan ditukar. Nilai tersebut akan terus dibandingkan hingga sampai pada elemen ke-n, ini menjadi iterasi/tahap pertama pada proses pengurutannya.

Hasil pengurutan pada tahap pertama akan menjadi acuan pada iterasi tahap berikutnya dimana nilai pada elemen pertama tidak akan dibandingkan lagi dengan elemen yang lain. Pada tahap/iterasi kedua ini nilai pada elemen ke-2 akan dibandingkan dengan cara yang sama pada iterasi yang pertama. Iterasi akan terus dilakukan hingga nilai pada setiap elemen terurut sesuai aturan (dalam hal ini menggunakan aturan ascending).

contoh :

data[1]=3;
data[2]=7;
data[3]=4;
data[4]=2;
data[5]=1;

Diatas kita mempunyai 5 elemen data yang tersimpan pada variabel array data, kita akan coba urutkan dengan teknik bubble sort secara ascending lewat langkah-langkah berikut:

  1. Data[5] akan dibandingkan dengan data[4], jika nilai dari data[5] lebih kecil dari data[4] maka posisinya akan ditukar.
  2. data[5] selanjutnya akan terus dibandingkan dengan data[3],data[2] dan data[1]. Apabila nilai dari data[5] lebih kecil maka posisinya akan terus ditukar.
  3. Ketika data[5] telah selesai membandingkan dengan semua data yang ada, kini varabel data[] mempunyai urutan nilai yang sudah berubah
  4. selanjutnya data akan dibandikan lagi dengan seperti tahap 1 sampai dengan 3 namun untuk data[1] tidak kan dibandingkan karena sudah memiliki nilai paling kecil.
  5. Proses pembandingan data akan terus berjalan sebanyak jumlah data

Penerapan Pada Program

Buat file sorting_bubble.cpp tulis syntax berikut

#include <iostream>

int data[10];
int n;

void tampil()
{
    for (int i = 0; i < n; i++)
    {
        std::cout << "[" << data[i] << "] ";
    }
    std::cout << std::endl;
}

int main()
{
    std::cout << "ALGORITMA BUBBLE SORT" << std::endl;
    std::cout << "----------------------" << std::endl;

    // Menentukan banyaknya jumlah data
    std::cout << "Masukan Jumlah Data = ";
    std::cin >> n;

    std::cout << std::endl;

    // Input data
    for (int i = 0; i < n; i++)
    {
        std::cout << "Masukan Data Ke-" << i + 1 << " = ";
        std::cin >> data[i];
    }

    std::cout << std::endl;
    std::cout << "Proses Bubble Sort" << std::endl;

    tampil();

    // Proses sorting bubble
    
    // Perulangan pertama 1 s/d n(jumlah data), 
    //sebagai batas urutan data terkecil saat melakukan perbandingan data
    for (int i = 1; i < n; i++)
    {
        // perulangan kedua (n - 1) s/d nilai i yang sedang berjalan pada perulangan pertama,
        // berguna membandingkan nilai dari urutan data terbesar ke urutan data terkecil.
        for (int j = n - 1; j >= i; j--)
        {
            if (data[j] < data[j - 1])
            {
                // Tukar posisi data
                int t;
                t = data[j - 1];
                data[j - 1] = data[j];
                data[j] = t;
            }
        }
        tampil();
    }
    std::cout << std::endl;
    return 0;
}

Jalankan Program

Dari hasil output diatas pada tahap pertama data[5] dibandingkan dengan data lainnya dengan cara dibandingkan secara berurutan dari bawah ke atas, apabila data[5] lebih kecil maka posisinya akan ditukar, sehingga variabel data[] mendapati urutan nilai baru.

Pada tahap selanjutnya dengan variabel data[] memiliki urutan nilai baru, tahap perbandingan dimulai ulang dari data[5] ke data paling atas, namun untuk data[1] tidak akan dibandingkan karena sudah memiliki nilai paling kecil. sehingga variabel data[] mendapati urutan nilai baru lagi.

proses perbandingan dilakukan sebanyak jumlah data dikurangi satu

[3] [7] [4] [2] [1] => nilai awal
[1] [3] [7] [4] [2] => urutan nilai baru, tahap perbandingan pertama.
[1] [2] [3] [7] [4] => urutan nilai baru, tahap perbandingan kedua.
[1] [2] [3] [4] [7] => urutan nilai baru, tahap perbandingan ketiga.
[1] [2] [3] [4] [7] => urutan nilai baru, tahap perbandingan keempat.


Demikian pembahasan kali ini mengenai Sorting Bubble Sort Pada C++. kita sudah mempelajari konsep dasar cara kerja algoritma yang cukup sederhana ini. semoga mudah untuk dipahami, terus berlatih

sampai bertemu di artikel selanjutnya

Fitur Baru Laravel 9

Fitur Baru Laravel 9

Halo teman Rumah Coding,

Mungkin kalian sudah tau salah satu framework PHP yang populer saat ini yaitu Laravel. terutama kalian yang sudah belajar maupun terbiasa mengerjakan project web-based menggunakan Laravel.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas beberapa fitur pada update terbaru laravel yaitu laravel versi 9

untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut.

Update Laravel 9

Update laravel dari versi laravel 8 ke laravel 9 pada bulan Februari 2022 membawa beberapa fitur terbaru termasuk salah satu hal yang perlu diketahui untuk PHP versi yang digunakan sudah minimal PHP 8.0.

Jadi kalian yang ingin menggunakan atau ingin mempelajari Laravel 9 sudah harus menggunakan PHP 8.0 keatas.

beberapa fitur terbaru Laravel 9 antara lain :

  • Minimal Requirement PHP 8
  • Anonymous Stub Migrations
  • Tampilan Output route:list
  • Checked / Selected Blade Directives
  • Pagination Bootstrap 5

Minimal Requirement PHP 8

Laravel 9 memanfaatkan library Symfony 6.0. Nah, Symfony versi baru ini berjalan di atas PHP 8. Oleh sebab itu, PHP 8 juga akan menjadi persyaratan minimal untuk menggunakan Laravel 9.

Anonymous Stub Migrations

Anonymous Migration sebenarnya sudah dikenalkan sejak di Laravel 8.37. Namun, belum ditetapkan sebagai default seperti di Laravel 9.

Fitur ini hadir untuk mengatasi permasalahan, ketika mencoba untuk buat ulang database dari awal banyak migrasi dengan nama kelas yang sama dapat menyebabkan masalah.

Anonymous Stub Migration berguna untuk mencegah crash atau benturan ketika melakukan migrasi nama class.

Di Laravel 9, fitur ini otomatis menjadi default saat Anda menjalankan perintah php artisan make:migration.

use Illuminate\Database\Migrations\Migration;
use Illuminate\Database\Schema\Blueprint;
use Illuminate\Support\Facades\Schema;
  
return new class extends Migration {
  
    /**
     * Run the migrations.
     *
     * @return void
     */
    public function up()
    {
        Schema::table('employe', function (Blueprint $table) {
            $table->string('first_name')->nullable();
        });
    }
};

Tampilan Output route:list

command route:list sudah ada sejak framework Laravel versi terdahulu. Namun di Laravel 9, tampilan command route:list diperbarui. Selain lebih rapi, Anda juga lebih mudah melihat daftar routing di console.

contoh tampilan :

Checked / Selected Blade Directives

Dengan @checked blade directive akan memudahkan kita untuk mengindikasikan HTML input checkbox itu “checked“. @checked akan memberi  “checked” apabila evaluasi kondisi bernilai true:

<input type="checkbox"
        name="active"
        value="active"
        @checked(old('active', $user->active)) />

Demikian juga, Blade Directive @selected dapat digunakan untuk mengindikasi apakah option pada HTML select yang diberikan harus “selected” :

<select name="version">
    @foreach ($product->versions as $version)
        <option value="{{ $version }}" @selected(old('version') == $version)>
            {{ $version }}
        </option>
    @endforeach
</select>

Pagination Bootstrap 5

Sekarang Laravel menyertakan tampilan Bootstrap 5 untuk paginationnya. untuk menggunakan pagination Boostrap 5 dapat kita definisikan pada method boot() dalam Class App\Providers\AppServiceProvider.

use Illuminate\Pagination\Paginator;
 
/**
 * Bootstrap any application services.
 *
 * @return void
 */
public function boot()
{
    Paginator::useBootstrapFive();
}

Demikianlah beberapa info update fitur pada laravel 9 yang mungkin bisa berguna. Untuk update fitur lengkapnya bisa kalian lihat langsung di web portal Documentasinya laravel.

tetap update dan berlatih, sampai bertemu di artikel selanjutnya

Macam – Macam Jenis Programmer

Macam – Macam Jenis Programmer

Halo teman Rumah Coding. sesuai dengan judul artikel, kita akan bahas jenins-jenis pekerjaan seorang programmer pada umumnya.

Programmer merupakan profesi yang bertugas menuliskan kode untuk menciptakan suatu perangkat lunak. Walaupun begitu, karena banyaknya bahasa pemrograman, programmer umumnya memilih untuk fokus di satu bidang saja. Tidak heran jika ada banyak jenis programmer saat ini.

Untuk lebih mengetahui jenis-jenis profesi programer, simak bahasan berikut ini.

1. Web Developer (Programmer Web)

Jenis yang pertama, yaitu programmer yang berfokus membangun dan mengembangkan sebuah website. Bidang ini menjadi sangat populer dan paling dibutuhkan saat ini karena semakin besarnya kebutuhan website development. 

Web developer ini sendiri terbagi menjadi 3 jenis :

  • Front End Developer – Berfokus pada tampilan atau desain website. Bahasa pemrograman yang biasa digunakan, yaitu HTML, CSS, dan JavaScript. Biasanya bekerja bersama dengan seorang web designer.
  • Back End Developer – Bertanggung jawab membuat logika sistem website bekerja dengan baik, seperti server, database, syntax, pertukaran data, dan lainnya. Bahasa pemrograman yang biasa digunakan PHP, SQL, Phyton, Node JS, dan JavaScript.
  • Full Stack Developer – Gabungan dari front end dan back end developer.

2. Software Developer

Software developer adalah orang yang khusus membuat aplikasi atau software, baik skala kecil maupun skala besar, seperti pada perusahaan. 

Selain itu, seorang software developer juga merancang, mengelola, dan mengorganisir data software untuk mendukung kinerja yang optimal. 

3. Mobile App Developer

Jenis programmer yang sedang naik daun yaitu mobile app developer. Mereka berfokus pada pengembangan aplikasi mobile, baik berbasis Android maupun iOS.

Penggunaan perangkat mobile yang praktis seperti smartphone dan tablet, menjadikan kebutuhan aplikasi mobile semakin meningkat. Contohnya, aplikasi keuangan, transportasi, sosial media, dan sebagainya. 

Bahkan saat ini hampir semua pekerjaan yang dikerjakan dengan desktop bisa dilakukan dari perangkat mobile di mana pun.

4. Programmer Game

Jenis programmer ini bertugas untuk membuat game, misalnya game yang diinstal di smartphone dan desktop. Programmer game akan membuat game berdasarkan pada spesifikasi dokumentasi. Misalnya tergantung pada karakter.

Jenis bahasa pemrograman yang biasanya digunakan adalah java, C++, javascript. Namun, bahasa pemrograman yang dipergunakan ini biasanya tergantung dari perusahaan pengembang.

5. Programmer Library

Programmer library adalah programmer yang membuat fungsi atau program yang bisa dipergunakan kembali. Dengan begitu, Anda tidak perlu lagi membuat program itu sendiri.

Singkatnya programmer library ini akan membuat program yang bisa digunakan berkali-kali oleh programer lainnya. Misalnya program fungsi math yang di gunakan pada aplikasi perhitungan matematika.

6. Programmer System

Programmer sistem ini merupakan programmer yang bertugas untuk memasang, menyesuaikan, menjaga sistem operasi agar berjalan dengan baik. Selain itu programmer ini juga bertugas untuk memasang serta melakukan upgrade software yang ada di OS tersebut.

Setidaknya ada 3 jenis programmer system, yaitu:

  • Programer kernel: bertugas membuat program untuk mengatur permintaan mengenai input/output software. Kemudian instruksi atau permintaan tersebut akan diterjemahkan ke hardware lain seperti CPU. 
  • Programmer driver: bertugas untuk membuat software khususnya interface agar dapat mengakses fungsi hardware tanpa perlu tahu rincian dari hardware tersebut.
  • Programmer compiler: bertugas mengubah kode dari bahasa pemrograman ke bahasa mesin yang dimengerti oleh processor komputer. Bahasa yang digunakan adalah C ataupun pascal.

Itulah beberapa jenis programmer yang perlu diketahui. Selain itu, ada programmer yang dibedakan berdasarkan tipe atau fokusnya, seperti berdasarkan framework saat ini.

Demikian beberapa jenis programmer yang harus kalian ketahui, sampai bertemu di artikel selanjutnya.

Menjadi Programmer Handal

Menjadi Programmer Handal

Programmer saat ini adalah profesi yang cukup diminati banyak orang. Selain pendapatan yang besar, pekerjaannya pun terhitung praktis bisa menggunakan remote. Apa si maksud dari menggunakan remote? Jika anda menggunakan remote, tentu saja anda tidak perlu pergi ke kantor. Anda bisa mengerjakan pekerjaan anda di rumah, kafe atau tempat yang menurut anda nyaman untuk bekerja.

Banyak perusahaan yang merekrut programmer yang sudah berpengalaman bahkan tidak segan memberikan gaji yang cukup besar. Namun bukan hal mudah agar menjadi programmer yang handal, anda memerlukan logika untuk memecahkan masalah.

Gimana sih cara melatih agar menjadi programmer yang handal?

berikut beberapa tips untuk menjadi programmer handal

1. Mempelajari algoritma

Algoritma pemrograman yaitu cara menyelesaikan masalah pada suatu program. Jika anda mempelajari ini, anda dapat mengetahui bagaimana cara menyelesaikan masalah pada suatu pemrograman.

2. Melatih logika informatika

Melatih logika juga penting untuk pemrograman. Karena jika anda memiliki logika informatika maka program dapat berjalan sesuai dengan apa yang di inginkan. Logika informatika juga membantu anda untuk menyelesaikan suatu masalah.

3. Melatih kemampuan secara otodidak.

Melatih kemampuan secara otodidak juga sangat penting, selain melatih apa yang sudah kita pelajari juga bisa membantu kita agar lebih mudah menyelesaikan suatu masalah, untuk melatihnya cobalah untuk menyelesaikan suatu bug/ error tanpa bantuan orang lain.

4. Ikut dalam komunikasi programmer

Mengikuti komunitas bisa mendapatkan ilmu baru selain itu juga mendapat koneksi programmer baru. Yang dapat memudahkan anda untuk mencari pekerjaan dan informasi mengenai programming

demikian beberapa tips untuk menjadi programmer handal. sampai bertemu lagi di artikel selanjutanya