Menjadi Web Developer ?

Menjadi Web Developer ?

Halo Sobat Rumah Coding,

mungkin diantara kalian ada yang sudah memulai karir sebagai web developer atau bahkan ada yang masih berusaha untuk menjadi web developer. Sesuai dengan judul artikel kali ini…kali ini kita akan membahas terkait web developer atau programmer di bidang pembuatan web.

kita akan membahas klasifikasi dan penjabaran dari Frontend, Backend dan Fullstack pada web developer. jadi simak terus artikelnya ya.

Frontend vs Backend vs Fullstack

Frontend web developer adalah mereka yang mendesain dan membangun antarmuka web. Apa yang kita lihat disebuah halaman web merupakan buah kerja dari seorang frontend web developer.

Backend web developer merupakan kebalikan dari frontend web developer, mereka adalah orang-orang yang membuat teks yang kita masukkan di layar chat dapat terkirim ke akun tujuan, menyimpan data akun biodata, dll.

Bagaimana dengan fullstack web developer?

Fullstack web developer merupakan mereka yang memiliki keahlian untuk mengerjakan apa yang frontend dan backend web developer dapat lakukan. Menjadi seorang fullstack web developer tidaklah mudah karena kita harus menguasai frontend dan backend secara bersamaan.

Frontend Web Developer

Semua dimulai dengan menjadi frontend web developer.

Untuk dapat menjadi frontend web developer, pertama kita harus menguasai Hypertext Markup Language (HTML), kemudian Cascading Style Sheets (CSS), dan JavaScript.

Hypertext Markup Language (HTML)

HTML merupakan bahasa skrip yang menyusun konten-konten yang dapat kita lihat di web. Dengan HTML kita dapat menentukan bagian mana dari web yang dibangun untuk menjadi judul halaman, paragraf, gambar, navigasi, dll.

HTML tidak dapat bekerja sendiri. Dengan HTML kita hanya dapat membuat halaman web yang sangat sederhana dan mungkin kurang menarik bagi banyak orang. Oleh karena itu kita membutuhkan CSS alias Cascading Style Sheets.

Cascading Style Sheets (CSS)

CSS diciptakan untuk melengkapi HTML. CSS dapat kita gunakan untuk memperindah tampilan dengan cara menentukan posisi tiap elemen, memberikan warna, menyesuaikan tampilan dengan ukuran layar, dll.

Javascript

Javascript merupakan bahasa pemrograman yang wajib dipelajari oleh semua web developer. Teknologi ini yang dapat membuat halaman web kita makin interaktif. Dengan Javascript kita dapat memberikan konten baru ke user tanpa harus me-refresh yang sedang dibuka. Infinite scroll dan drag and drop dapat kita program menggunakan Javascript.

Backend Web Developer

Seindah apapun sebuah halaman web, apabila tidak berfungsi maka akan percuma. Backend berkewajiban untuk melakukan perhitungan, memproses form pendaftaran, menyimpan data pengguna, dan lain sebagainya. Kode penyusun backend berjalan diserver, komputer khusus yang didesain untuk melayani permintaan pengguna.

Ada banyak teknologi backend yang dapat kita gunakan seperti PHP, Python, Node.js dan beberapa bahasa lainnya.

PHP

PHP Hypertext Preprocessor (PHP) merupakan teknologi yang paling populer untuk backend web. Menurut w3techs.com, PHP digunakan oleh 82.3% website yang menggunakan teknologi backend. Sumber belajar yang berlimpah dalam bentuk buku, video tutorial, serta pelatihan-pelatihan yang dapat diperoleh dengan harga yang tidak mahal turut mendorong kepopuleran PHP. Grup PHP Indonesia di facebook merupakan grup pemrograman terbesar di Indonesia.

Python

Python merupakan general purpose programming language yang artinya Ia dapat digunakan untuk hampir semua jenis kebutuhan termasuk backend programming. Sintaks yang relatif mudah dipelajari dan dibaca, membuatnya menjadi bahasa pemrograman yang digunakan oleh kampus-kampus Negeri Paman Sam. Kita dapat menggunakan Python murni atau menggunakan framework Python khusus untuk web seperti Django, Flask, Bottle, dkk.

Node.js

Node.js merupakan teknologi backend yang relatif baru karena pertama kali dirilis pada tahun 2009 oleh Ryan Dahl. Teknologi ini memperoleh ketenaran dengan sangat cepat karena memungkinkan semua orang untuk membuat backend menggunakan JavaScript.

Sebelum kemunculan Node.js Javascript dipercaya hanya dapat dijalankan dari sisi pengguna (frontend) saja. Sehingga, banyak orang yang memutuskan untuk menjadi frontend web developer karena tidak mau mempelajari bahasa baru untuk membangun backend. Berkat Node.js kini banyak frontend web developer yang juga membangun backend dengan Javascript.

SQL

Structured Query Language (SQL) merupakan contoh teknologi penyimpanan data yang paling populer. SQL menyimpan datanya dalam bentuk tabel dan kolom dan menggunakan bahasa khusus untuk melakukan create (membuat data baru), read (membaca data), update (memperbarui data yang telah ada), dan delete (menghapus data).

Fullstack Web Developer

Untuk dapat menjadi seorang fullstack web developer kita harus menguasai teknologi frontend dan backend secara bersamaan. Hal ini tentu tidak mudah dan membutuhkan waktu yang juga tidak sebentar. Oleh karena itu, sebelum kemunculan Node.js banyak orang yang mengkhususkan diri di salah satu bidang saja. Namun, sejak Node.js diperkenalkan banyak frontend web developer yang juga mengerjakan backendnnya karena menggunakan bahasa Javascript.

Demikian pembahasan kita tentang web developer, semoga menambah wawasan kalian terutama buat yang baru ingin memulai untuk fokus ke web developer, sampai bertemu di artikel selanjutnya

Pengertian, Fungsi dan Jenis Bahasa Pemrograman

Pengertian, Fungsi dan Jenis Bahasa Pemrograman

Halo sobat Rumah Coding,

Bahasa pemrograman adalah senjata utama membangun berbagai sistem. Contohnya, website, aplikasi, sistem operasi, dan perangkat teknologi lainnya.

Di artikel kali ini, Kalian akan memahami  apa itu bahasa pemrograman beserta dengan fungsi dan jenisnya. jadi simak terus artikelnya sampai selesai ya.

Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan oleh programmer untuk memberikan instruksi kepada komputer. Itulah kenapa bahasa pemrograman tersusun dari sintaks yang merupakan perintah komputer untuk menjalankan suatu program.

Perintah tersebut akan diterjemahkan menjadi logika yang dimengerti komputer. Dengan begitu, tidak heran kalau bahasa pemograman sering disebut sebagai bahasa komputer.

Hasil akhir dari penggunaan bahasa pemrograman adalah sistem operasi, aplikasi desktop, website, aplikasi mobile, bahkan berbagai perangkat teknologi yang biasa Anda operasikan sehari-hari.

Maka, bisa dipahami bahwa bahasa pemrograman adalah bagian dari sistem development.

Fungsi Bahasa Pemrograman

  1. Media Komunikasi antara Programmer dan Komputer

Fungsi pertama bahasa pemrograman adalah sebagai jembatan komunikasi antara programmer dan komputer. Ini sesuai dengan fungsi bahasa itu sendiri, yakni alat komunikasi yang dipahami oleh penuturnya.

Sayangnya, bahasa yang dipahami komputer berbeda dengan bahasa manusia. Maka dari itu, perintah bahasa pemrograman yang ditulis programmer harus diterjemahkan terlebih dahulu, agar bisa dimengerti komputer.

Untuk menerjemahkan bahasa pemograman ke bahasa komputer, ada dua metode yang biasa digunakan, yaitu:

Metode Compiler

Compiler adalah tools untuk memindai seluruh perintah bahasa pemrograman, lalu mengubahnya menjadi sebuah paket file baru. Paket file ini berisikan kode mesin yang dapat dibaca komputer atau perangkat lain.

Kemudian, komputer dapat mengeksekusi perintah bahasa pemrograman setiap kali pengguna menjalankan paket file tersebut. Oh ya, ekstensi paket file ini bisa berbeda, sesuai dengan perangkat yang akan menjalankan program.

Misalnya, .EXE untuk perangkat berbasis Windows, .APK untuk Android, atau .APP untuk iOS. Sementara, bahasa pemograman yang tercatat menggunakan Compiler antara lain C, C++, C#, Java, Kotlin, dan Swift.

Metode Interpreter

Interpreter adalah tools untuk mengubah perintah bahasa program menjadi kode mesin, tanpa menghasilkan paket file baru. Caranya dengan menerjemahkan perintah tersebut sebaris demi sebaris, saat program dijalankan.

Contoh tools yang lazim dipakai sebagai Interpreter adalah web browser. Oleh sebab itu, Interpreter sering digunakan oleh bahasa pemrograman spesialis website, seperti JavaScript, Ruby, dan PHP.

  1. Tools untuk Mengembangkan Sistem dan Program

Fungsi kedua bahasa pemrograman adalah sebagai tools untuk mengembangkan sistem dan program. Cara kerjanya, programmer akan menulis kode program (coding) yang kemudian diubah menjadi kode mesin.

Hasil akhir dari kode mesin tersebut adalah jutaan sistem operasi, website, games, dan aplikasi yang ada saat ini. Bahkan, perangkat berlabel ‘smart’ milik kalian juga dapat berfungsi karena adanya kode program di dalamnya.

Jenis-jenis Bahasa Pemrograman

  1. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah

Bahasa tingkat rendah adalah jenis bahasa pemrograman yang paling dekat hubungannya dengan logika komputer. Bahasa jenis ini  bisa dijalankan di komputer tanpa perlu diterjemahkan terlebih dahulu dengan Compiler atau Interpreter.

Bahasa pemrograman tingkat rendah dibagi lagi menjadi dua, yaitu:

Bahasa Mesin

Bahasa mesin adalah bahasa asli yang dipahami komputer. Bahasa ini juga dikenal sebagai kode mesin atau kode objek. Umumnya, bahasa mesin ditampilkan dalam kode biner (0 dan 1).

Oleh karena itu, bahasa mesin cenderung sulit dipahami oleh manusia. Namun positifnya, program yang ditulis dengan bahasa mesin punya kinerja yang sangat gesit, karena tidak perlu diterjemahkan lagi.

Oh ya, bahasa mesin juga merupakan hasil akhir dari proses penerjemahan bahasa tingkat tinggi yang dilakukan oleh Compiler atau Interpreter.

Bahasa Assembly

Bahasa Assembly atau bahasa rakitan adalah jenis bahasa pemrograman tingkat rendah untuk membangun sistem yang berhubungan langsung dengan perangkat keras. Contohnya untuk membuat sistem operasi atau driver.

Bahasa Assembly memanfaatkan mnemonik, atau singkatan kata-kata dalam bahasa Inggris untuk membentuk perintah tertentu. Karenanya, bahasa ini perlu dikonversi lagi menjadi bahasa mesin.

Proses penerjemahan ini dilakukan sebuah tools bernama Assembler. Meski harus diterjemahkan dulu, performa program berbahasa Assembly terbilang cepat. Sebab, ia tidak membutuhkan banyak memori ketika dijalankan.

  1. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah

Bahasa tingkat menengah adalah jenis bahasa pemrograman yang menjadi penghubung antara bahasa tingkat rendah dan bahasa tingkat tinggi. Makanya, bahasa ini sering disebut dengan pseudo-language atau bahasa semu.

Sebagai bahasa penghubung, jenis bahasa pemrograman tingkat menengah menggunakan perintah yang mendekati bahasa manusia, sehingga mudah dipahami. Di sisi lain, kompleksitasnya lumayan tinggi, mendekati bahasa Assembly.

Oleh sebab itu, bahasa tingkat menengah juga sering dipakai untuk membangun sistem operasi. Bahkan, ia biasa digunakan untuk membuat program yang dapat mengelola program lain, seperti Terminal.

Beberapa contoh dari bahasa tingkat menengah antara lain bahasa C, C++, dan C#.

  1. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi

Bahasa tingkat tinggi adalah jenis bahasa pemrograman dengan perintah yang menyerupai bahasa manusia. Dengan kata lain, perintah tersebut sangat mudah ditulis, dibaca, dan dikelola untuk keperluan lebih lanjut.

Maka dari itu, bahasa tingkat tinggi sangat direkomendasikan bagi kalian yang baru belajar pemrograman. Mengingat, tingkat kesulitannya relatif lebih rendah dibanding dua jenis bahasa pemrograman yang telah disebutkan sebelumnya.

Terlepas dari itu, bahasa tingkat tinggi sering dimanfaatkan untuk membangun website dan aplikasi. Bahkan, hampir semua website dan aplikasi yang Anda install dibuat menggunakan bahasa tingkat tinggi.

Seperti yang sudah dibahas, jenis bahasa pemrograman tingkat tinggi perlu diterjemahkan dulu menjadi kode mesin. Tapi untungnya, setiap bahasa sudah mengikutsertakan Compiler atau Interpreternya masing-masing, sehingga nyaman digunakan.

Bahasa tingkat tinggi masih dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu:

Pemrograman Berorientasi Prosedural (Procedural Oriented Programming)

Pemrograman berorientasi prosedural adalah jenis bahasa pemrograman yang membagi perintah program menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Nantinya, bagian tersebut akan diurutkan secara sistematis.

Jika sudah, komputer akan melaksanakan perintah sesuai dengan urutan yang sudah ditetapkan.

Kelebihannya, programmer akan lebih mudah memahami alur program. Namun kekurangannya, akan lebih sulit memodifikasi satu bagian program tanpa mempengaruhi bagian yang lainnya.

Contoh bahasa pemrograman berorientasi prosedural adalah Pascal, Basic, dan FORTRAN.

Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming)

Pemrograman berorientasi objek adalah jenis bahasa pemrograman yang mengelola perintah program menjadi objek-objek tertentu. Masing-masing objek akan memiliki karakteristiknya tersendiri.

Kemudian, komputer akan mengeksekusi perintah yang diberikan sesuai dengan karakteristik masing-masing objek.

Keuntungan dari pemrograman berorientasi objek adalah kemudahan dari segi modifikasi, tanpa menyebabkan error di bagian program lain. Kekurangannya, program jadi lebih sulit dipahami alurnya.

Contoh bahasa pemrograman berorientasi objek antara lain Java, PHP, Python, dan Ruby.

Kesimpulan

Kalian telah belajar apa itu bahasa pemrograman, fungsi, dan beberapa jenisnya.

Bagi Anda yang ingin terjun sebagai programmer, kalian bisa memilih satu bahasa pemograman untuk dipelajari. Yang jelas, pilihlah bahasa yang sesuai dengan minat dan tujuan pengembangan aplikasi kalian.

Satu hal lagi untuk diingat, dunia programming itu luas dan perkembangannya terbilang cepat. Maka dari itu, kalian harus selalu mengikuti tren terkini di dunia programming.

Demikian artikel kali ini, semoga menambah wawasan kalian ya, sampai bertemu di artikel selanjutnya.

Programming itu apa sih ?

Programming itu apa sih ?

Halo sobat Rumah Coding,

Tahukah kalian bahwa saat ini programming adalah salah satu bidang yang paling banyak diminati di Indonesia? 

Nah, di artikel ini kita akan mengenal apa itu programming. Mulai dari pengertian programming sampai bahasa pemrograman yang bisa Anda pelajari. 

jadi buat kalian yang belum tahu tentang programming, simak terus artikel ini ya,

Pengertian Programming

Programming adalah sebuah proses untuk membuat program di komputer. Program yang dimaksud bisa berupa software, website, aplikasi, dan masih banyak lagi. 

Orang yang melakukan programming disebut programmer. Nah, saat melakukan programming, seorang programmer perlu menggunakan bahasa pemrograman untuk membentuk instruksi tertentu. 

Nantinya, instruksi ini akan diterjemahkan menjadi logika yang dipahami perangkat komputer. Lalu, komputer akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan instruksi yang diberikan.

Sekarang mungkin kalian bertanya-tanya, lalu apa bedanya programming dengan coding?

Coding adalah salah satu aktivitas dalam melakukan programming. Yaitu, proses penulisan kode-kode untuk membuat suatu instruksi, sedangkan, programming adalah keseluruhan proses membuat program mulai dari analisis, coding, sampai dengan uji coba program yang dibuat. 

Bahasa Pemrograman untuk Programming

Penasaran bahasa pemrograman yang bisa kalian pelajari? Mari lihat beberapa contohnya di bawah ini.

  • JavaScript adalah bahasa yang dipakai untuk mengembangkan website dari segi klien (client side). JavaScript dipakai untuk membangun website dinamis, pengembangan server, aplikasi mobile, animasi, game, dan masih banyak lagi.
  • Bahasa pemrograman Python bahasa open source populer yang cukup mudah dipahami pemula. Python digunakan untuk membangun Machine Learning, Artificial Intelligence, Big Data, dan Robotika.
  • Java adalah bahasa pemrograman multiplatform dilengkapi performa stabil serta keamanan terjamin. Java banyak dimanfaatkan untuk membangun sistem informasi perbankan, retail, dan pemerintahan.
  • PHP adalah bahasa yang kompatibel dengan bahasa lain seperti JavaScript, HTML, CSS, bahkan SQL. PHP paling sering digunakan untuk membangun website dan aplikasi berbasis web.
  • Kotlin adalah bahasa multiplatform dan open source yang dipakai untuk membangun aplikasi Android.

Itulah beberapa bahasa pemrograman yang bisa Anda pelajari. Melihat berbagai keuntungan dan banyaknya bahasa yang bisa dipelajari, programming adalah pilihan bidang pekerjaan menarik yang bisa Anda pertimbangkan.  

Kesimpulan

Jadi, pengertian programming adalah proses membangun sebuah program dengan bahasa pemrograman yang sesuai dengan jenis program yang akan dikembangkan.

Kalau kalian tertarik menggeluti bidang programming, kalian bisa mulai mempelajari bahasa-bahasa pemrograman yang sudah dibahas di atas. Nantinya, jika sudah andal membuat program yang baik, jangan lupa tampilkan karya kalian di portofolio secara online supaya bisa diakses calon klien potensial. 

Demikian pembahasan kita tentang programming, semoga menambah wawasan kalian, sampai bertemu di artikel selanjutnya

Laravel vs Codeigniter, Mana Framework PHP Terbaik ?

Laravel vs Codeigniter, Mana Framework PHP Terbaik ?

Halo sobat Rumah Coding,

Dalam dunia web development, Laravel vs Codeigniter merupakan sebuah hal yang kerap kali diperdebatkan. Terutama di era modern ini, di mana framework PHP menjadi pilihan utama untuk keperluan pengembangan situs web perusahaan. Bahkan, kini juga semakin banyak developer yang membutuhkan framework mumpuni untuk kebutuhan proyeknya.

berikut kami akan paparkan perbandingan serta kekurangan dan kelebihan framework Laravel dan Codeigniter.

Mengenal Laravel dan Codeigniter

Sebelum mengulas kekurangan dan kelebihan Laravel vs Codeigniter, kita harus mengenal kedua framework tersebut terlebih dahulu.

Laravel adalah framework PHP bersifat open source yang dapat digunakan secara cuma-cuma. Ia menyediakan seperangkat alat dan sumber daya untuk membangun aplikasi PHP modern. 

Dengan ekosistem lengkap yang memanfaatkan fitur bawaannya, popularitas Laravel telah tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Banyak developer yang mengadopsinya sebagai framework pilihan mereka untuk proses development yang sederhana.

Di sisi lain, Codeigniter merupakan sebuah framework untuk developer yang hendak membangun situs web menggunakan bahasa pemrograman PHP. 

Tujuan perangkat ini adalah untuk membantu developer mengembangkan proyek dengan lebih cepat.

Ia menyediakan kumpulan pustaka yang kaya untuk tugas-tugas yang umumnya sulit dieksekusi, tampilan UI yang sederhana, dan struktur aplikasi yang mudah untuk diakses.

Codeigniter mempersiapkan semua fitur tersebut agar penggunanya mampu menyelesaikan proses development dengan cepat.

Laravel vs Codeigniter

Setelah mengenal kedua framework tersebut, saatnya kita ulas perbandingan antara Laravel vs Codeigniter.

Kelebihan dan Kekurangan Laravel

Salah satu kelebihan utama Laravel adalah tools yang sudah mereka siapkan dalam aplikasi.

Tools ini dianggap mampu memfasilitasi tugas-tugas umum yang diperlukan untuk membangun situs web dengan menawarkan paket siap pakai untuk keperluan otentikasi pengguna dan menguji API.

Tak hanya itu, framework satu ini menggunakan mesin templating yang dikenal sebagai Blade.

Mesin satu ini menawarkan kemampuan luar biasa untuk memformat data dan membuat tata letak situs web yang kompleks dengan sistem navigasi yang mudah.

Blade juga memungkinkan penambahan modul dan fitur baru tanpa membuat perubahan apa pun pada inti situs web.

Kelebihan lain Laravel adalah komunitas penggunanya yang luas. Framework ini memiliki jumlah pengguna terbanyak di seluruh dunia.

Maka dari itu, setiap kali merasa kesulitan, kamu bisa tanyakan solusinya secara langsung pada komunitas pengguna Laravel.

Nah, untuk kekurangan Laravel sendiri terletak pada jumlah solusi yang diberikan oleh built in library mereka.

Hal inilah bahkan yang memulai perdebatan Laravel vs Codeigniter yang terkenal akan built in library-nya.

Selain itu, Laravel memiliki fitur yang dianggap lightweight. 

Meskipun bukan masalah besar, fitur lightweight dapat menyebabkan penurunan performa seiring bertambahnya data congestion.

Kelebihan dan kekurangan Codeigniter

Jika membahas Codeigniter, satu hal yang perlu diapresiasi dari framework tersebut adalah keamanannya.

Codeigniter menyediakan kustomisasi aplikasi yang dapat membantu memperkuat keamanan.

Framework ini membuat proses pembangunan protokol keamanan menjadi lebih mudah.

Selain itu, perbedaan Laravel vs Codeigniter adalah bahwa Codeigniter memiliki foot print yang kecil.

Keunggulan satu ini membuat Codeigniter lebih cepat daripada framework PHP lainnya.

Meskipun demikian, Codeigniter tak lepas dari beberapa kekurangan. Salah satunya adalah tidak mendukung pemisahan kode modular secara default

Hasilnya, developer harus meluangkan waktu dan upaya lebih untuk memelihara atau memperbarui kode.

Selain itu, kekurangan lain dari Codeigniter adalah minimnya pembaruan versi.

Hasilnya, development dan pertumbuhan menjadi stagnan sehingga mengakibatkan versi situs menjadi tidak sinkron.

Kesimpulan

Kita dapat mengatakan bahwa kedua framework PHP ini memiliki relevansi dan manfaatnya masing-masing. 

Kinerjanya akan sangat bergantung pada kebutuhan proyek development-mu.

Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa Laravel memiliki sedikit keunggulan dibandingkan CodeIgniter karena fitur-fiturnya yang lebih lengkap dan canggih.

Bagaimana? Sudah tahu ingin menggunakan framework yang mana?

Demikian artikel kali ini, semoga menambah wawasan kalian dan sampai bertemu di artikel selanjutnya

Fitur Baru Laravel 9

Fitur Baru Laravel 9

Halo teman Rumah Coding,

Mungkin kalian sudah tau salah satu framework PHP yang populer saat ini yaitu Laravel. terutama kalian yang sudah belajar maupun terbiasa mengerjakan project web-based menggunakan Laravel.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas beberapa fitur pada update terbaru laravel yaitu laravel versi 9

untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut.

Update Laravel 9

Update laravel dari versi laravel 8 ke laravel 9 pada bulan Februari 2022 membawa beberapa fitur terbaru termasuk salah satu hal yang perlu diketahui untuk PHP versi yang digunakan sudah minimal PHP 8.0.

Jadi kalian yang ingin menggunakan atau ingin mempelajari Laravel 9 sudah harus menggunakan PHP 8.0 keatas.

beberapa fitur terbaru Laravel 9 antara lain :

  • Minimal Requirement PHP 8
  • Anonymous Stub Migrations
  • Tampilan Output route:list
  • Checked / Selected Blade Directives
  • Pagination Bootstrap 5

Minimal Requirement PHP 8

Laravel 9 memanfaatkan library Symfony 6.0. Nah, Symfony versi baru ini berjalan di atas PHP 8. Oleh sebab itu, PHP 8 juga akan menjadi persyaratan minimal untuk menggunakan Laravel 9.

Anonymous Stub Migrations

Anonymous Migration sebenarnya sudah dikenalkan sejak di Laravel 8.37. Namun, belum ditetapkan sebagai default seperti di Laravel 9.

Fitur ini hadir untuk mengatasi permasalahan, ketika mencoba untuk buat ulang database dari awal banyak migrasi dengan nama kelas yang sama dapat menyebabkan masalah.

Anonymous Stub Migration berguna untuk mencegah crash atau benturan ketika melakukan migrasi nama class.

Di Laravel 9, fitur ini otomatis menjadi default saat Anda menjalankan perintah php artisan make:migration.

use Illuminate\Database\Migrations\Migration;
use Illuminate\Database\Schema\Blueprint;
use Illuminate\Support\Facades\Schema;
  
return new class extends Migration {
  
    /**
     * Run the migrations.
     *
     * @return void
     */
    public function up()
    {
        Schema::table('employe', function (Blueprint $table) {
            $table->string('first_name')->nullable();
        });
    }
};

Tampilan Output route:list

command route:list sudah ada sejak framework Laravel versi terdahulu. Namun di Laravel 9, tampilan command route:list diperbarui. Selain lebih rapi, Anda juga lebih mudah melihat daftar routing di console.

contoh tampilan :

Checked / Selected Blade Directives

Dengan @checked blade directive akan memudahkan kita untuk mengindikasikan HTML input checkbox itu “checked“. @checked akan memberi  “checked” apabila evaluasi kondisi bernilai true:

<input type="checkbox"
        name="active"
        value="active"
        @checked(old('active', $user->active)) />

Demikian juga, Blade Directive @selected dapat digunakan untuk mengindikasi apakah option pada HTML select yang diberikan harus “selected” :

<select name="version">
    @foreach ($product->versions as $version)
        <option value="{{ $version }}" @selected(old('version') == $version)>
            {{ $version }}
        </option>
    @endforeach
</select>

Pagination Bootstrap 5

Sekarang Laravel menyertakan tampilan Bootstrap 5 untuk paginationnya. untuk menggunakan pagination Boostrap 5 dapat kita definisikan pada method boot() dalam Class App\Providers\AppServiceProvider.

use Illuminate\Pagination\Paginator;
 
/**
 * Bootstrap any application services.
 *
 * @return void
 */
public function boot()
{
    Paginator::useBootstrapFive();
}

Demikianlah beberapa info update fitur pada laravel 9 yang mungkin bisa berguna. Untuk update fitur lengkapnya bisa kalian lihat langsung di web portal Documentasinya laravel.

tetap update dan berlatih, sampai bertemu di artikel selanjutnya

Macam – Macam Jenis Programmer

Macam – Macam Jenis Programmer

Halo teman Rumah Coding. sesuai dengan judul artikel, kita akan bahas jenins-jenis pekerjaan seorang programmer pada umumnya.

Programmer merupakan profesi yang bertugas menuliskan kode untuk menciptakan suatu perangkat lunak. Walaupun begitu, karena banyaknya bahasa pemrograman, programmer umumnya memilih untuk fokus di satu bidang saja. Tidak heran jika ada banyak jenis programmer saat ini.

Untuk lebih mengetahui jenis-jenis profesi programer, simak bahasan berikut ini.

1. Web Developer (Programmer Web)

Jenis yang pertama, yaitu programmer yang berfokus membangun dan mengembangkan sebuah website. Bidang ini menjadi sangat populer dan paling dibutuhkan saat ini karena semakin besarnya kebutuhan website development. 

Web developer ini sendiri terbagi menjadi 3 jenis :

  • Front End Developer – Berfokus pada tampilan atau desain website. Bahasa pemrograman yang biasa digunakan, yaitu HTML, CSS, dan JavaScript. Biasanya bekerja bersama dengan seorang web designer.
  • Back End Developer – Bertanggung jawab membuat logika sistem website bekerja dengan baik, seperti server, database, syntax, pertukaran data, dan lainnya. Bahasa pemrograman yang biasa digunakan PHP, SQL, Phyton, Node JS, dan JavaScript.
  • Full Stack Developer – Gabungan dari front end dan back end developer.

2. Software Developer

Software developer adalah orang yang khusus membuat aplikasi atau software, baik skala kecil maupun skala besar, seperti pada perusahaan. 

Selain itu, seorang software developer juga merancang, mengelola, dan mengorganisir data software untuk mendukung kinerja yang optimal. 

3. Mobile App Developer

Jenis programmer yang sedang naik daun yaitu mobile app developer. Mereka berfokus pada pengembangan aplikasi mobile, baik berbasis Android maupun iOS.

Penggunaan perangkat mobile yang praktis seperti smartphone dan tablet, menjadikan kebutuhan aplikasi mobile semakin meningkat. Contohnya, aplikasi keuangan, transportasi, sosial media, dan sebagainya. 

Bahkan saat ini hampir semua pekerjaan yang dikerjakan dengan desktop bisa dilakukan dari perangkat mobile di mana pun.

4. Programmer Game

Jenis programmer ini bertugas untuk membuat game, misalnya game yang diinstal di smartphone dan desktop. Programmer game akan membuat game berdasarkan pada spesifikasi dokumentasi. Misalnya tergantung pada karakter.

Jenis bahasa pemrograman yang biasanya digunakan adalah java, C++, javascript. Namun, bahasa pemrograman yang dipergunakan ini biasanya tergantung dari perusahaan pengembang.

5. Programmer Library

Programmer library adalah programmer yang membuat fungsi atau program yang bisa dipergunakan kembali. Dengan begitu, Anda tidak perlu lagi membuat program itu sendiri.

Singkatnya programmer library ini akan membuat program yang bisa digunakan berkali-kali oleh programer lainnya. Misalnya program fungsi math yang di gunakan pada aplikasi perhitungan matematika.

6. Programmer System

Programmer sistem ini merupakan programmer yang bertugas untuk memasang, menyesuaikan, menjaga sistem operasi agar berjalan dengan baik. Selain itu programmer ini juga bertugas untuk memasang serta melakukan upgrade software yang ada di OS tersebut.

Setidaknya ada 3 jenis programmer system, yaitu:

  • Programer kernel: bertugas membuat program untuk mengatur permintaan mengenai input/output software. Kemudian instruksi atau permintaan tersebut akan diterjemahkan ke hardware lain seperti CPU. 
  • Programmer driver: bertugas untuk membuat software khususnya interface agar dapat mengakses fungsi hardware tanpa perlu tahu rincian dari hardware tersebut.
  • Programmer compiler: bertugas mengubah kode dari bahasa pemrograman ke bahasa mesin yang dimengerti oleh processor komputer. Bahasa yang digunakan adalah C ataupun pascal.

Itulah beberapa jenis programmer yang perlu diketahui. Selain itu, ada programmer yang dibedakan berdasarkan tipe atau fokusnya, seperti berdasarkan framework saat ini.

Demikian beberapa jenis programmer yang harus kalian ketahui, sampai bertemu di artikel selanjutnya.

Sejarah dan Asal Usul ‘Hello World’

Sejarah dan Asal Usul ‘Hello World’

Siapa yang tidak kenal dengan program Hello World?

Sebuah program yang paling sederhana di dunia. Fungsi utama dari program ini adalah menampilkan pesan ‘hello world’ ke layar. Hampir di setiap bahasa pemrograman menggunakan program Hello World untuk perkenalan pertama.

Namun, tidak banyak yang tahu, kapan program ini pertama kali dibuat?

Siapa yang membuatnya dan Kenapa harus Hello World?

Karena itu, mari kita bahas sejarah dan asal usulnya.

Siapa yang Pertama Kali Membuat Program Hello World?

Orang yang pertama kali menulis program Hello World adalah Brian Kernighan1. Ketika itu, beliau menulis dokumentasi untuk bahasa pemrograman BCPL (Basic Combined Programming Language) dan memberikan contoh program Hello World. 2

Berikut ini cuplikan kode program Hello World pertama dalam bahasa pemrograman BCPL.

main(){
  extrn a,b,c;
  putchar(a); putchar(b); putchar(c); putchar('!*n');
}

a 'hell';
b 'o, w';
c 'orld';

Program tersebut akan menghasilkan output hello, world.

Setelah bahasa pemrograman C dirilis, bahasa pemrograman BCPL selanjutnya dikenal dengan bahasa B.

Kadang bahasa BCPL dibuat menjadi bahan lelucon dengan merubah kepanjangan BCPL menjadi “Before C Programming Language” (Bahasa Pemrograman Sebelum C).

Brian Kernighan juga menulis dokumentasi untuk bahasa pemrograman C dan diterbitkan dengan judul “Programming in C: A Tutorial”. Dalam dokumentasi tersebut, beliau menuliskan contoh program Hello World Juga.

Kapan Program Hello World Pertama Kali Muncul?

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, program Hello World pertama kali diperkenalkan pada dokumentasi/tutorial bahasa pemrograman B.

Dokumentasi tersebut terbit pada tahun 1972.

Jadi, program Hello World pertama kali muncul di dunia pada tahun 1972.

Kemudian, Hello World digunakan kembali pada dokumentasi bahasa pemrograman C (Programming in C: A Tutorial).

Dokumen tersebut terbit pada tahun 1974.

Satu tahun kemudian (1975), buku karangan Brian Kernighan bersama Dennis Ritchie yang berjudul “The C Programming Language” diterbitkan. Dalam buku tersebut juga menggunakan contoh Hello World.

Kenapa Harus Hello World?

Brian Kernighan sebenarnya tidak ingat betul, mengapa beliau menggunakan kata Hello World. Namun, berdasarkan wawancara Forbes India, beliau menyatakan:

“Ingatan saya sangat suram sekarang. Apa yang saya ingat adalah sebuah kartun yang menampilkan seekor telur dan anak ayam, dan anak ayam itu mengatakan ‘Hello, world!’ “

Itulah sejarah dan asal usul program Hello World. Entah bagaimana program ini bisa begitu populer sampai saat ini.

Bagaimana menurut pendapat teman Rumah Coding?

Percabangan C++

Percabangan C++

Halo teman Rumah Coding, pada artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang Operator pada pemgrograman C++. Bagi yang belum membaca bisa silahkan buka artikel nya dulu ya, karena kali ini kita akan membahas tentang Percabangan pada pemrograman C++.

Percabangan berfungsi untuk memecahkan persoalan dan mengambil satu keputusan dari beberapa pilihan sesuai kondisi yang sedang dialami program

Pada pemrograman C++, terdapat beberapa bentuk percabangan yang harus kita kitahui.

1. Percabangan if

Percabangan if merupakan percabangan yang hanya memiliki satu blok pilihan saat kondisi bernilai benar.

Mari kita coba dalam program C++. Buatlah file bernama if.cpp, kemudian isi dengan kode berikut.

#include <iostream>
using namespace std;

int main(){

    cout << "=== Program Pembayaran ===" << endl;
    int total_belanja;

    cout << "Masukan total belanja: ";
    cin >> total_belanja;

    // menggunakan percabangan if
    if(total_belanja > 100000){
        cout << "Selamat! anda dapat hadiah" << endl;
    }

    cout << "Terimakasih sudah berbelanja di toko kami" << endl;

    return 0;
}


Jalankan program tersebut



Bisa dilihat perbedaan dari hasil program diatas, jika input diatas 100000 akan menghasilkan output yang berbeda. Itu dikarenakan adanya percabangan

Perhatian bagian ini

if(total_belanja > 100000){
        cout << "Selamat! anda dapat hadiah" << endl;
    }

(total_belanja > 100000)

Bagian kondisi “jika nilai variabel total_belanja lebih dari 100000” menghasilkan nilai true / false

{ cout << “Selamat! anda dapat hadiah” << endl; }

Bagian statement / perintah yang dilakukan jika kondisi bernilai true.

2. Percabangan if/else

Percabangan if/else merupakan percabangan yang memiliki dua blok pilihan.

Blok pilihan pertama untuk kondisi benar, dan pilihan kedua untuk kondisi salah (else).

Untuk lebih jelasnya, mari kita coba dalam program.

Buatlah file baru bernama if_else.cpp, kemudian isi dengan kode berikut:

#include <iostream>
using namespace std;

int main(){

    string password;

    cout << "========= Login =========" << endl;
    cout << "Masukan password: ";
    cin >> password;

    // percabangan if/else
    if (password == "kopi"){
        cout << "Selamat datang bos!" << endl;
    } else {
        cout << "Password salah, coba lagi!"  << endl;
    }

    cout << "Terimakasih sudah menggunakan aplikasi ini!" << endl;

    return 0;
}

Jalankan program tersebut


Apabila password benar, pesan yang ada pada blok if akan ditampilkan: “Selamat datang bos!”

Tapi kalau salah, maka pesan yang ada di blok else yang akan ditampilkan: “Password salah, coba lagi!”

Kemudian, pesan yang berada luar blok if else akan tetap ditampilkan, karena dia bukan bagian dari blok percabangan if/else.

3. Percabangan if/else/if

Percabangan if/else/if merupakan percabangan yang memiliki lebih dari dua blok pilihan.

Contoh Program, buat file if_elseif.cpp. isi kode berikut:

#include <iostream>
using namespace std;

int main(){

    int nilai;
    string grade;
    
    cout << "=== Program Grade Nilai ===" << endl;
    cout << "Inputkan nilai akhir: ";
    cin >> nilai;

    // menggunakan percabangan if/esle/if
    if (nilai >= 90) {
        grade = "A";
    } else if (nilai >= 80) {
        grade = "B+";
    } else if (nilai >= 70) { 
        grade = "B";
    } else if (nilai >= 60) { 
        grade = "C+";
    } else if (nilai >= 50) { 
        grade = "C";
    } else if (nilai >= 40) { 
        grade = "D";
    } else if (nilai >= 30) { 
        grade = "E";
    } else {
        grade = "F";
    }

    cout << "Grade anda: " << grade << endl;

    return 0;
}

Jalankan program:

Hasil program akan menentukan grade sesuai dengan input. Pada percabangan if_elseif hanya else yang tidak memiliki kondisi.

4. Percabangan Switch/Case

Percabangan switch/case adalah bentuk lain dari percabangan if/else/if.

Strukturnya seperti ini:


Kita dapat mermbuat blok kode (case) sebanyak yang diinginkan di dalam blok switch.

Pada <value>, kita bisa isi dengan nilai yang nanti akan dibandingkan dengan varabel.

Setiap case harus diakhiri dengan break. Khusus untuk default, tidak perlu diakhiri dengan break karena dia terletak di bagian akhir.

Pemberian break bertujuan agar program berhenti mengecek case berikutnya saat sebuah case terpenuhi. Contoh:

#include <iostream>
using namespace std;

int main(){

    char grade;

    cout << "Inputkan grade: ";
    cin >> grade;

    switch (toupper(grade)){
        case 'A':
            cout << "Luar biasa!" << endl;
            break;
        case 'B':
        case 'C':
            cout << "Bagus!" << endl;
            break;
        case 'D':
            cout << "Anda lulus" << endl;
            break;
        case 'E':
        case 'F':
            cout << "Anda remidi" << endl;
            break;
        default:
            cout << "Grade Salah!" << endl;
    }

    return 0;
}

Hasil program :

Perhatikan program di atas…

Kita menggunakan fungsi toupper() untuk mengubah huruf kecil menjadi huruf kapital atau huruf besar.

Ini karena agar kita dapat menginputkan huruf kecil dan huruf besar untuk mengecek grade.

Berikutnya coba perhatikan case ‘B’ dan case ‘E’.

Kedua case ini tidak memiliki isi.

Ini artinya…dia akan mengikut pada case berikutnya.

Sebagai contoh, apabila kita inputkan B maka case C yang akan terpilih.

Begitu juga saat kita inputkan E, maka case F yang akan terpilih.

5. Percabangan dengan Opertor Ternary

Percabangan menggunakan opreator ternary merupakan bentuk lain dari percabangan if/else.

Bisa dibilang:

Bentuk singkatnya dari if/else.

Operator ternary juga dikenal dengan sebutan operator kondisi (conditional operator).

Bentuk strukturnya seperti ini:

Bagian kondisi dapat kita isi dengan ekspresi yang menghasilkan nilai true dan false.

Lalu setlah tanda tanya ? adalah bagian pilihan.

Jika kondisi bernilai benar, maka true yang akan dipilih. Tapi kalau salah, maka false yang akan dipilih.

Untuk lebih jelasnya, mari kita coba…

Buatlah file baru bernama ternary.cpp, kemudian isi dengan kode berikut:

#include <iostream>
using namespace std;

int main(){

    int jawaban;

    cout << "Berapakah hasil 3+4?" << endl;
    cout << "jawab> ";
    cin >> jawaban;

    string hasil = (jawaban == 7) ? "Benar" : "Salah";
    
    cout << "Jawaban anda: " << hasil << endl;

    return 0;
}


Jalankan program



6. Percabangan Bersarang (Nested)

Kita juga dapat membuat blok percabangan di dalam percabangan. Ini disebut percabangan bersarang atau nested if.

Contoh: nested.cpp

#include <iostream>
using namespace std;

int main(){
    
    string username, password;

    cout << "=== Welcome ===" << endl;
    cout << "Username: ";
    cin >> username;
    cout << "Password: ";
    cin >> password;

    if (username == "rumahcoding"){
        if (password == "coding"){
            cout << "Selamat datang !" << endl;
        } else {
            cout << "Password salah, coba lagi!" << endl;
        }
    } else {
        cout << "Anda tidak terdaftar" << endl;
    }

    return 0;
}


Hasil program :

Bahasa Pemrograman Awal Untuk Pemula ?

Bahasa Pemrograman Awal Untuk Pemula ?

Saya mau jadi programmer, tapi bingung harus mulai dari mana ? bahasa perograman apa yang harus saya pelajari pertama kali ? saya tidak punya basic IT, apa bisa?

mungkin pertanyaan-pertanyaan ini yang muncul pertama kali saat kita ingin belajar bahasa pemrograman. apalagi saat ini sudah banyak bahasa pemrograman baru yang bisa dijadikan pilihan untuk memulai bahasa pemrograman, akhirnya malah jadi bikin bingung.

bahkan ada yang ingin mempelajari semua bahasa pemrograman dan ingin menguasai semuanya, tapi hal itu jelas kurang baik.

pada kesempatan kali ini saya ingin memberikan beberapa tips untuk pemula yang ingin mulai mempelajari dan memilih bahasa pemrograman pertamanya

Bahasa Pemrograman Paling Populer

mungkin hal umum yang bisa kita lakukan pertama kali, mencari tau bahasa pemrograman yang paling populer untuk saat ini sebagai acuan untuk menentukan pemilihan bahasa pemrograman.

Survey Stack Overflow 2022

memilih bahasa pemrograman pertama seperti ini bukan acuan utama, karena setiap bahasa pemrograman pasti ada kekurangan dan kelebihannya

namun ada beberapa keuntungan memilih bahasa pemrograman yang sedang populer :

  • Banyak panduan dan tutorial
  • Banyak digunakan di perusahaan
  • Banyak Komunitas

kemudian kalian juga harus mempertimbangkan hal-hal berikut dalam pemilihan bahasa pemrograman :

  • Apakah akan tetap populer selamanya, apa 10 tahun ke depan masih populer?
  • Apakah mudah bagi saya untuk mengerti sintaknya?
  • Apakah saya nyaman menggunakan bahasa pemrograman ini?

yang paling penting, jika kamu menyukai sebuah bahasa pemrograman, kamu akan senang mempelajarinya. Maka pilihlah bahasa pemrograman yang benar-benar kamu sukai.

Bahasa Pemrograman Apa yang Pertama Harus Dipelajari

Ini pasti yang terus terbesit pada saat ingin memulai, membuat kalian maju mundur untuk memulai karen a takut salah, takut nanti kedepannya sudah tidak dipakai malah sia-sia belajar dan lain-lain

untuk bahasa pemrograman awal, java mungkin kurang tepat untuk dijadikan pilihan karena konsep dasarnya yang bisa terbilang agak rumit

Pilihlah bahasa prosedural dulu, seperti C, C++, Pascal, Python, Ruby, PHP, Go, Kotlin, dsb.

Nanti, kalau sudah paham dan mengusai salah satu bahasa tersebut, baru bisa coba belajar Java atau yang lain.

Memilih Bahasa Pemrograman yang Tepat?

Mungkin referensi ini bisa menjadi pertimbangan dalam memilih bahasa pemrograman yang tepat

Saya ingin belajar cara …Rekomendasi pakai bahasa
… membuat aplikasi iPhoneSwift
… membuat aplikasi AndroidJava, Kotlin
… membuat websiteJavascript, CSS, HTML
… membuat aplikasi desktop untuk windowsC#, VB
… membuat game 2D/3DC#, C++, Python, Javascript
… membuat program Arduino/micro-controller/robotC
… membuat tools untuk hackingC, Python
… membuat program komputasi untuk matematika dan analisis dataJulia, Python, R, or Matlab
… membuat automation dan scriptingBanyak (Python, Ruby, Bash, Powershell, AutoHotKey…)

Demikian beberapa hal yang bisa menjadi acuan pertimbangan untuk memilih bahasa pemrograman awal untuk pemula. namun kembali lagi kepada kalian untuk memilih yang mana. semua saran tidak mutlak namun bisa menjadi alternatif

sampai bertemu lagi di artikel selanjutnya..

adminlte3

Menerapkan Dashboard AdminLTE 3 Pada PHP part 2

adminlte3

Halo teman Rumah Coding, kali ini saya akan melanjutkan pembahasan Menerapkan Dashboard AdminLTE 3 Pada PHP. bagi kalian yang belum mengikuti part1 silahkan dibaca Menerapkan Dashboard AdminLTE 3 Pada PHP part 1.

Setelah semua tahapan tadi selesai, sekarang kita lihat hasil nya dengan mengakses localhost/dashboard_adminlte. Apabila semua pengaturan sesuai maka akan tampil seperti ini

Template-dashboard

Setelah kita memecah atau mempartisi script menjadi beberapa bagian. Sekarang kita akan membuat template berdasarkan file index tersebut. Jadi nantinya kita lebih mudah dalam membuat halaman konten baru. Buka file index.php lalu potong script dari baris ke 1 sampai sebelum <!—Content Wrapper. Contains page content –> kemudian ganti dengan script

<?php include 'template_header.php' ?>

Potong script index.php

Ubah index.php

Buat file baru dengan nama template_header.php lalu pastekan potongan script tadi ke dalam file template_header.php

Template_header.php

Sekarang kita potong juga bagian bawah index.php. mulai dari setelah <!– /.content-wrapper –> sampai script bagian paling bawah, lalu ganti dengan script dibawah ini

<?php include 'template_footer.php' ?>

Potong script index.php

Ubah index.php


Buat file baru dengan nama template_footer.php lalu pastekan potongan script tadi kedalamnya.

Template_footer.php

Sekarang cek hasilnya setelah kita lakukan modifikasi, seharusnya tidak ada perubahan secara tampilan. Dan berarti kita selesai dalam tahap pembuatan template tersebut.


Bisa diperhatikan pada bagian content-wrapper index.php. disitu adalah script untuk mengatur tampilan dari konten dashboard. Jadi kedepannya kita bisa memanfaatkan file index.php ini untuk membuat halaman baru, dengan cara copy file index.php, rename sesuai dengan halaman yang akan dibuat lalu modifikasi sesuai dengan kebutuhan halaman baru.

Dengan melakukan pemotongan script ke beberapa bagian seperti ini tujuannya adalah memudahkan kita dalam membangun sebuah project. Misalnya kita ingin menggunakan plugin lain kedalam project kita. Cukup dengan tambahkan / modifikasi file stylesheet.php dan js-file.php dalam folder partials.

Demikian pembahasan kita tentang penerapan AdminLTE pada PHP, silahkan lakukan perubahan tampilan baik content maupun bagian lainnya menyesuaikan keinginan kalian. Terus berlatih dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.